Baiklah, siswa-siswa sekalian, untuk memahami faktor dan akar prima, kita perlu membagi proses belajarnya menjadi dua bagian. Pertama, siswa harus menguasai konsep faktorisasi. Siswa perlu mampu menguraikan suatu bilangan bulat menjadi perkalian beberapa bilangan bulat yang lebih kecil, yang disebut faktor. Misalnya, faktor dari 12 adalah 1, 2, 3, 4, 6, dan 12. Siswa juga harus mampu menemukan semua faktor dari suatu bilangan, baik melalui metode pohon faktor maupun dengan cara mencoba berbagai kemungkinan pembagian. Kemampuan ini akan menjadi dasar pemahaman siswa dalam menentukan faktor persekutuan terbesar (FPB) dan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) nantinya. Latihan soal yang bervariasi, mulai dari bilangan kecil hingga bilangan yang lebih besar, akan membantu dalam mengasah kemampuan ini.
Setelah menguasai faktorisasi, siswa akan mempelajari bagaimana menguraikan sebuah bilangan menjadi perkalian bilangan-bilangan prima saja. Bilangan prima sendiri adalah bilangan bulat lebih besar dari 1 yang hanya habis dibagi 1 dan dirinya sendiri. Siswa harus mampu mengidentifikasi bilangan prima, dan kemudian menuliskan suatu bilangan sebagai hasil kali bilangan-bilangan prima. Ini disebut faktorisasi prima. Penyajian faktorisasi prima biasanya ditulis dalam bentuk eksponen, misalnya 12 = 2 x 3. Pemahaman ini penting karena akan menjadi dasar dalam menyelesaikan berbagai permasalahan matematika yang lebih kompleks, seperti menyederhanakan pecahan, menyelesaikan persamaan aljabar, dan memahami konsep-konsep di bab selanjutnya. Dengan latihan yang cukup, siswa akan mampu menguasai faktorisasi prima dengan lancar dan akurat